Pembuatan sediaan tablet memiliki 3 metode, yaitu:
a. Metode
Granulasi basah
Metode granulasi basah merupakan metode
pembuatan sediaan tablet yang biasa digunakan untuk bahan obat atau zat aktif
yang tahan terhadap pemanasan dan kelembaban.
Tahapan pembuatannya adalah sebagai
berikut :
-
Masing-masing bahan ditimbang sesuai
yang dibutuhkan
-
Zat aktif, zat pengisi dan zat
penghancur dicampur
-
Dibuat larutan bahan pengikat
-
Kemudian basahi dengan larutan bahan
pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna.
-
Campuran dihomogenkan hingga terbentuk
granul yang sesuai
-
Granul diayak dengan ukuran mesh 14 mesh
-
Granul dikeringkan dengan oven atau FBD
-
Setelah kering diayak lagi dengan mesh
berukuran 12 mesh
-
Diuji sifat alirnya, jika sudah sesuai
tambahkan bahan pelicin dan penghancur, kemudian dihomogenkan
-
Lalu dicetak menjadi tablet dengan mesin
tablet
b. Metode
Granulasi kering
Metode granulasi kering
merupakan metode pembuatan sediaan tablet yang biasa digunakan untuk bahan obat
atau zat aktif yang tidak tahan terhadap adanya pemanasan dan kelembaban.
Tahapan pembuatannya
adalah sebagai berikut :
-
Bahan bahan yang diperlukan ditimbang
sesuai kebutuhan
-
Zat aktif dan zat tambahan (zat pengisi,
zat penghancur, bila perlu zat pengikat dan zat pelicin) dicampur hingga
homogen
-
Dislugging dengan mesin heavy duty atau
dibuat lembaran
-
Diayak menjadi butiran-butiran granul
-
Dicampur dengan bahan pelincir dan
penghancur
-
Dicetak menjadi tablet dengan mesin
tablet
c.
Metode Kempa langsung
Metode
kempa langsung merupakan metode pembuatan tablet yang dilakukan dengan cara
langsung dicetak dengan persyaratan zat aktif atau bahan obat tersebut
mempunyai sifat alir yang baik, kompressibilitas dan kompresibilitas tinggi
serta mempunyai efek lubrikan yang baik.
Tahapan
pembuatannya adalah sebagai berikut :
-
Ditimbang semua bahan yang diperlukan
-
Dicampur zat aktif dan zat tambahan
kemudian lakukan pengayakan
-
Lakukan pencampuran akhir
-
Dicetak menjadi tablet menggunakan mesin
cetak tablet
Ø Mana
yang lebih baik dari metode tersebut!
Metode
pembuatan tablet yang baik dapat dilihat dari zat aktif yang tersedia, jika zat
aktif yang tersedia memiliki sifat alir, komresibilitas, kompaktibilitas yang
baik, maka dalam hal ini pemilihan metode kempa langsung adalah pilihan metode
yang terbaik, namun jika zat aktif memiliki sifat alir, komresibilitas,
kompaktibilitas yang kurang baik, maka pilihanya adalah dengan menggunakan
metode granulasi basah, begitu pula jika zat aktif yang digunakan tidak tahan
terhadap adanya pemanasan dan kelembaban, maka pilihan terbaik adalah dengan
menggunakan metode granulasi kering.
Namun,
secara umum metode granulasi yang paling sering digunakan adalah dengan metode
granulasi basah.
Ø Apa
keuntungan dan kerugian metode-metode tersebut!
1)
Metode granulasi basah
Keuntungan dari metode
granulasi basah adalah sebagai berikut:
-
Terbentuknya granul pada proses
granulasi dapat memperbaiki kohevisitas, sifat alir dan kompresibilitas, proses
kompaksasi lebih mudah karena pecahnya granul membentuk permukaan baru yang
lebih aktif.
-
Obat dengan dosis tinggi yang mempunyai
sifat alir dan kompresibilitas jelek maka dengan proses granulasi basah hanya
perlu sedikit bahan pengikat untuk dapat memperbaiki sifat alirnya.
-
Untuk bahan obat yang memiliki dosis
rendah dengan pewarna, maka distribusi lebih baik dan menjamin keseragaman
kandungan.
-
Granulasi basah dapat mencegah segregasi
komponen-komponen campuran yang sudah homogen.
-
Dapat memperbaiki disolusi obat yang
bersifat hidrofob.
-
Tidak
ada kontaminasi udara untuk bahan yang menghasilkan debu
Kelemahan dari metode granulasi
basah adalah sebagai berikut:
-
Proses pembuatan tablet lebih panjang
dibandingkan dengan kedua metode lainnya sehingga secara ekonomis lebih mahal
dan waktu yang lebih lama.
-
Peralatan yang digunakan lebih banyak
sehingga lebih banyak pula personel yang diperlukan untuk mengoperasikan
masing-masing peralatan.
-
Tidak bisa digunakan untuk obat-obat
yang sensitive terhadap kelembaban dan pemanasan.
-
Pada tablet yang berwarna dapat terjadi
peristiwa migrasi dan ketidak homogenan senyawa sehingga tablet dapat terbentuk
bintik-bintik atau warna yang tidak merata.
-
Resiko inkompatibilitas antar komponen
di dalam formulasi akan diperbesar, terutama untuk obat-obat campuran
(multivitamin, dll)
2) Metode
granulasi kering
Keuntungan metode granulasi kering
adalah sebagai berikut:
- Alat,
ruangan dan personil yang diperlukan untuk produksi lebih sedikit daripada
granulasi basah.
- Tidak
memerlukan bahan pengikat (larutan pengikat).
- Proses
pembuatan tablet lebih cepat, tidak memerlukan proses pemanasan sehingga biaya
produksi dapat ditekan.
- Untuk
obat-obat yang sensitive terhadap kelembaban dan pemanasan misalnya vitamin E,
akan menghasilkan produk yang stabil.
- Memperbaiki
waktu hancur, karena partikel-partikel serbuk tidak terikat oleh adanya bahan
pengikat.
- Memperbaiki
kelarutan dan efek bioavailabilitas.
- Memperbaiki
homogenitas, karena tidak terjadi peristiwa migrasi obat atau bahan pewarna.
Kerugian metode granulasi kering
adalah sebagai berikut:
- Memerlukan
mesin Heavy duty (harganya mahal).
- Zat
pewarna sukar homogen (tidak terdispersi secara merata).
- Cenderung
menghasilkan partikel-partikel halus lebih banyak dibandingkan dengan metode
granulasi basah, sehingga tablet sering rapuh atau kurang kuat dan resiko
kontaminasi lebih tinggi.
- Alat/mesin
Chilsonator tidak bisa digunakan untuk obat yang tidak larut karena adanya
kemungkinan hambatan kecepatan disolusi (adanya tekanan merubah sifat obat).
3) Metode
kempa langsung
Keuntungan metode kempa langsung
adalah sebagai berikut:
-
Energi yang dibutuhkan lebih rendah
karena tidak ada tahap pembasahan dan pengeringan.
-
Lebih ekonomis dan praktis dibandingkan
kedua metode yang lainnya.
-
Tidak terpengaruh oleh panas dan
kelembaban.
-
Stabilitas produk yang didapatkan lebih
terjamin.
- Ukuran
partikel yang seragam.
Kerugian
metode kempa langsung adalah sebagai berikut:
-
Bahan pengisi yang bisa dicetak
langsung, biasanya harganya mahal.
- Perbedaan
ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat dengan pengisi dapat menimbulkan
stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menimbulkan tidak
seragamnya isi obat dalam tablet.
Pada obat yang memiliki
dosis besar, perlu tambahan bahan pengisi sehingga tablet menjadi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar