Senin, 27 April 2015

SIFAT ALIR (FLUIDITAS)

MODUL II
SIFAT ALIR(FLUIDITAS)


A.      TUJUAN
1.         Untuk mengetahui kandungan lembab yang terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya.
2.         Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada flowabilitas granul.

B.       TINJAUAN PUSTAKA
Untuk meningkatkan granulasi secara efisien, tujuan granulasi benar-benar dipahami. Alasan granulasi yang paling umum adalah (1) agar bahan memiliki sifat alir yang baik sehingga mesin tablet dan alat pengisi kapsul terisi dengan baik dan dapat dipertahankan bobot tablet atau kapsul yang seragam, (2) agar kepadatan serbuk meningkat dan (3) agar penyebaran ukuran pertikel berubah, sehingga daya ikat pada pemampatan dapat diperbaiki.
Alat-alat tertentu ternyata lebih sesuai daripada yang lainnya untuk membantu mengembangkan sifat-sifat yang diinginkan dari granulasi yang sudah jadi. Menurut kebiasaan, granulasi basah dilakukan dengan menggunakan mixer pisau sigma atau berputar dengan kekuatan besar. Mesin produksi Janis ini dilengkapi dengan motor besar dengan kekuatan 7 sampai 10 tenaga kuda, dan dapat dikerjakan 100 sampai 200 kg bahan. Mixer yang dapat menggunting dengan kuat seringkali lebih efektif untuk memampatkan serbuk-serbuk ringan, tetapi memerlukan energy dalam jumlah besar dan mempunyai ukuran muatan yang terbatas.
Bahan-bahan pengikat digunakan pada formulasi tablet untuk membuat serbuk-serbuk menjadi lebih mudah ditekan dan membuat tablet yang lebih tahan pecah selama penanganan. Beberapa ditambahkan dalam keadaan kering dan memberikan sifat-sifat pengikatnya pada waktu kontak dengan cairan penggranulasi. Lainnya dilarutkan atau didispersi dalam cairan formulasi. Dalam beberapa hal bahan pengikat memberikan viskositas yang besar pada larutan penggranulasi, sehingga pemindahan cairan dengan memompa atau menuang menjadi sulit.
( Lachman, 1989 )
Sifat alir serbuk
Suatu bulk serbuk ada analoginnya dengan cairan non-Newton yang memperlihatkan aliran plastis dan kadang-kadang aliran dilatan, pertikel-partikelnya dipengaruhi oleh gaya tarik menarik sampai derajat bermacam-macam. Oleh karena itu serbuk dapat mengalir bebas atau mampat. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir dari serbuk, terutama yang jelas adalah ukuran partikel, bentuk, porositas,  kerepatan dan pola permukaan.
Serbuk-serbuk yang mengalir bebas dikarakteristikkan dengan dustibility kebalikan dari stickiness. Lycopodium menunjukkan dustibility yang besar, dinyatakan dustibilitinya 100%, talk mempunyai 37%, amylum solani 27%, arang halus 23%, dan calomel yang diserbuk halus mempunyai dustibility relative 0,7%. Nilai-nlai ini ada hubungannya dengan keseragaman penyebaran dari serbuk-serbuk halus ( dusting powders ) jika digunakan untuk kulit, dan stickness, suatu ukuran kohesi partikel dari suatu serbuk yang kompak mempunyai sifat yang perlu diperhatikan dalam aliran serbuk melalui mesin pengisi kapsul otomatik. Serbuk atau granulat yang mengalir lemah menimbulkan banyak kesukaran pada indusyri farmasi. Unit-unit penabletan diketahui tergantung dari beberapa sifat granul.
( Moechtar, 1990 )
Sifat alir
Sifat aliran serbuk dapat diperbandingkan dengan cairan bukan Newton, yang dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, memalui gaya kohesi antara pertikel dan oleh pembentukan lapisan tipis permukaan ( misalnya air ) dan faktor-faktor lainnya. Daya lekat atau daya ikat serbuk didasari atas gaya Van der walls antar permukaan padat, perbandingan muatan elektrostatik atau gaya diantara lapisan teradsorbsi. Sifat alir bubuk dan granulat dapat diperbaiki melalui penambahan bahan pelican yang mampu menurunkan gesekan antar partikel.
Granulasi, artinya pembesaran partikel secara sintetis, yang umumnya menyebabkan peningkatan daya mengalir atau daya luncur serbuk.
( Voight, 1984 )

C.      ALAT dan BAHAN
*             ALAT
1.             Neraca
2.             Shieve sheker
3.             Volumenometer
4.             Corong pengukur sifat alir lengkap dengan penutupnya
5.             Alat pengukur sudut diam
6.             Jangka sorong
7.             Sendok tanduk
8.             Stopwatch
9.             Gelas ukur 100 ml
10.         Ayakan ukuran 12,16,20,40,60,80

*             BAHAN
1.             Granul yang dipakai dalam percobaan 1
2.             5 macam granulatum simplex dengan ukuran yang berbeda : 12/16;16/40;40/60; dan 60/80 mesh atau sesuai yang diinginkan .


D.      CARA KERJA SKEMATIS
1.             Untuk mengetahui  pengaruh  kandungan  lembab  yang  terdapat  dalam  granul terhadap waktu alirnya.
Ditimbang 20 g granul basah dalam percobaan I yang sudah diayak dengan ayakan mesh 12.

Dituangkan secara perlahan-lahan ke dalam corong pengukur. (lewat tepi corong)
 


Penutup corong dibuka secara pelan-pelan, sampai granul mengalir keluar.
 


Dicatat berapa lama waktu yang diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong dengan menggunakan alat pencatan waktu (stopwatch).
 


Dilakukan dengan cara yang sama seperti pada butir 1, untuk granul yang telah dikeringkan selama 30, 60, 90, 120, 150, 180 menit, sehari, dan 3 hari.

2.             Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul.
·               Pengamatan kecepatan alir :
Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran
 


Dituang perlahan ke corong pengukur
 


Dibuka penutup corong perlahan, granul dibiarkan mengalir keluar dan dicatat waktu yang diperlukan granul keluar lewat corong

·               Pengamatan sudut diam
Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran
 


Dimasukkan ke corong pengukur lalu penutup dibuka perlahan-lahan

Diukur tinggi kerucut (h) yang terbentuk
 


Diukur diameter serbuk yang terbentuk dengan jangka sorong (minimal 2 arah pengukuran)

Percobaan diulang tiga kali

3.    Uji pengetapan
Ditimbang/ditara volumenometer kosong, kemudian granul dituang ke dalam gelas ukur sampai volume 100 ml (sebagai Vo)

Dipasang gelas ukur pada alat dan motor dihidupkan
 


Dicatat  perubahan volume setelah pengetapan (Vt) pada tiap 5, 10, 20, 50, 80, 110, dan 130. Diteruskan sampai permukaan serbuk tidak turun lagi (volume sudah konstan dan dicatat sebagai Vk)

Dicatat berat granul (sebagai harga M)

Pembahasan Cara Kerja :
Dalam percobaan ada tiga tahap yang harus dilakukan yaitu untuk mengetahui  pengaruh  kandungan  lembab  yang  terdapat  dalam  granul terhadap waktu alirnya, untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul, uji pengetapan. Dengan langkah kerja :
 Untuk mengetahui  pengaruh  kandungan  lembab  yang  terdapat  dalam  granul terhadap waktu alirnya : Ditimbang 20 g granul basah dalam percobaan I yang sudah diayak dengan ayakan mesh 12. Dituangkan secara perlahan-lahan ke dalam corong pengukur. (lewat tepi corong). Penutup corong dibuka secara pelan-pelan, sampai granul mengalir keluar. Dicatat berapa lama waktu yang diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong dengan menggunakan alat pencatan waktu (stopwatch). Dilakukan dengan cara yang sama seperti pada butir 1, untuk granul yang telah dikeringkan selama 30, 60, 90, 120, 150, 180 menit, sehari, dan 3 hari.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul.
Pengamatan kecepatan alir : Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran. Dituang perlahan ke corong pengukur. Dibuka penutup corong perlahan, granul dibiarkan mengalir keluar dan dicatat waktu yang diperlukan granul keluar lewat corong. Pengamatan sudut diam : Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran. Dimasukkan ke corong pengukur lalu penutup dibuka perlahan-lahan. Diukur tinggi kerucut (h) yang terbentuk. Diukur diameter serbuk yang terbentuk dengan jangka sorong (minimal 2 arah pengukuran). Percobaan diulang tiga kali.
Uji pengetapan : Ditimbang/ditara volumenometer kosong, kemudian granul dituang ke dalam gelas ukur sampai volume 100 ml (sebagai Vo). Dipasang gelas ukur pada alat dan motor dihidupkan. Dicatat  perubahan volume setelah pengetapan (Vt) pada tiap 5, 10, 20, 50, 80, 110, dan 130. Diteruskan sampai permukaan serbuk tidak turun lagi (volume sudah konstan dan dicatat sebagai Vk). Dicatat berat granul (sebagai harga M)






















E.       HASIL PERCOBAAN
MODUL II : SIFAT ALIR (FLUIDITAS)
A.       Data Percobaan
1.        Untuk mengetahui pengaruh lembab (MC) yang terdapat dalam granul terhadap waktu alir
a)        Penimbangan Bahan :
Bahan
Penimbangan
Granulatum Simplex
20,0 gram

b)       Hasil Percobaan :
No
Perlakuan
MC
Waktu Alir (dt)
Kecepatan Alir (g/dt)
1
2
3
Rerata
1
2
3
Rerata
1
Pengeringan 30

5
2,41
2,36
3,26
4
8,30
8,47
6,93
2
Pengeringan 60

3,74
2,68
6,61
4,36
5,35
7,46
3,03
5,28
3
Pengeringan 90

3,20
2,50
2,98
2,89
6,25
8
6,71
7,0
4
Pengeringan 120

1,15
1,20
1,30
1,22
8,70
8,33
7,69
8,24
5
Pengeringan 150









6
Pengeringan 180









7
Pengeringan 210









8
Pengeringan 1 hari

1,50
1,43
1,41
1,45
6,67
6,99
7,09
6,92
9
Pengeringan 2 hari

1,23
1,32
1,30
1,28
8,13
7,58
7,69
7,80
10
Pengeringan 3 hari

0,93
1,16
1,29
1,13
10,75
8,62
7,75
9,04

2.        Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada flowabilitas granul
Ø  UJI KECEPATAN ALIR
A.    Penimbangan bahan :
Bahan
Penimbangan
Granul ukuran 12/16 mesh
100 g
Granull ukuran 16/20 mesh
100 g
Granul ukuran 20/40 mesh
100 g
Granul ukuran 40/60 mesh
100 g
Granul ukuran 60/80 mesh
100 g
Lainnya
-          g

B.       Hasil Percobaan
n                              No
Ukuran Granul Mesh
Waktu Alir (dt)
Kecepatan alir (g/dt)
1
2
3
Rerata
1
2
3
Rerata
1
12/16
10,91
10,78
10,44
10,71
9,17
9,28
9,58
9,34
2
16/20
09,54
09,56
09,11
09,44
10,48
10,46
10,98
10,64
3
20/40
07,88
08,29
08,38
08,18
12,69
12,06
11,93
12,23
4
40/60
06,97
07,11
07,22
07,10
14,35
14,06
13,85
14,09
5
60/80
06,43
06,91
06,96
06,77
15,55
14,47
14,37
14,80











Ø PENGAMATAN SUDUT DIAM :
A.    Hasil percobaan
Bahan
Replikasi
Tinggi Kerucut (h) cm
Diameter unggun granul
tgβ
Sudut diam (β)°
d
r
Granul ukuran 12/16
1
3,9
11,91
5,96
0,65
33.02
2
4,0
12,32
6,16
0,649
33,0
3
4,2
12,21
6,10
0,69
34,6
Rerata
4,03
12,146
6,07
-
33,54
Granul ukuran 16/20
1
3,9
11,94
5,97
0,65
33,02
2
4,0
12,01
6,01
0,67
33,65
3
4,2
12,10
6,05
0,69
34,60
Rerata
4,03
12,017
6,008
-
333,76
Granul ukuran 20/40
1
3,6
12,57
6,29
0,57
29,68
2
3,9
12,5
6,25
0,62
31,80
3
3,9
12,435
6,22
0,62
32,21
Rerata
3,8
12,50
6,25
-
31,23
Granul ukuran 40/60
1
3,5
13,46
6,72
0,52
27,47
2
3,5
13,24
6,62
0,53
27,92
3
3,5
13,21
6,61
0,53
27,92
Reratan
3,5
13,30
6,65
-
27,77
Granul ukuran 60/80
1
3,4
13,55
6,78
0,50
26,57
2
3,65
13,23
6,63
0,55
28,81
3
3,5
13,24
6,62
0,53
27,92
Reratan
3,52
13,25
6,675
-
27,76

Ø  UJI PENGETAPAN
A.    Penimbangan Bahan :
Bahan
Penimbangan
Granul ukuran 12/16 mesh
51,0 g
Granull ukuran 16/20 mesh
53,6 g
Granul ukuran 20/40 mesh
54,4 g
Granul ukuran 40/60 mesh
55,6 g
Granul ukuran 60/80 mesh
58,9 g
Lainnya
-          g
Keterangan M adalah penimbangan dari 100 mL granul pada uji pengetapan, bukan sama dengan 100 g.
B.     Hasil Percobaan
No
Ukuran Granul (mesh)
Vo
Jumlah Tab / tinggi Permukaan granul
T (%)
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
80
110
Vk

1
12/16
100
99
98
97
96
96
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
5
2
16/20
100
99
98
97
97
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
4
3
20/40
100
98
97
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
4
4
40/60
100
98
97
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
4
5
60/80
100
98
98
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
3

Nilai  kompresibilitas
N0                             No
Ukuran Granul
Vo
M
Vk
Rk
Ro
C%
1
12/16
100
51
95
0,54
0,51
5,56
2
16/20
100
53,6
96
0,56
0,54
3,57
3
20/40
100
54,4
96
0,57
0,54
5,26
4
40/60
100
55,6
96
0,58
0,56
3,45
5
60/80
100
58,9
97
0,61
0,59
3,28










F.        PERHITUNGAN
*        Penentuan  MC
·           Pengeringan  30’
Berat petri + granul kering : 119,6 g
Berat  petri                             :  96,0   g
Berat granul kering               : 23,6    g
MC 30=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 17,41 %
·           Pengeringan  60’
Berat  petri + granul kering : 90,6  g
Berat petri                             :  66,8  g
Berat granul kering             : 23,8   g
MC 60=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 18,41 %
·           Pengeringan  90’
Berat petri + granul kering : 89,5  g
Berat  petri                             : 67,8  g
Berat granul kering             : 21,7   g
MC 90=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 7,96 %
·           Pengeringan 120’
Berat petri + granul kering : 102,39  g
Berat  petri                             : 80,89    g
Berat granul kering             : 21,5      g
MC 120=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 6,97 %
·           Pengeringan 1 hari
Berat petri + granul kering : 88,5  g
Berat  petri                             : 67,8   g
Berat granul kering             : 20,7   g
MC 1 hari=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 2,99 %
·           Pengeringan 2 hari
Berat petri + granul kering : 116,5  g
Berat petri                             :    96,0  g
Berat granul kering             :   20,5   g
MC 2 hari=  x 100 %
            =   x 100 %
            = 1,99 %
·           Pengeringan  3 hari
Berat  petri + granul kering : 86,9  g
Berat  petri                             :  66,8  g
Berat granul kering             :   20,1   g
MC 3 hari=  x 100 %
            =   x 100 %          = 0 %
*        Penentuan kecepatan air pada berbagai perlakuan granul
Kecepatan alir =
Ø  Pengeringan  30’
1)        Kecepatan alir=  = 4 g/dt
2)        Kecepatan alir=  = 8,30 g/dt
3)        Kecepatan alir=  = 8,47 g/dt
ü Rata-rata kecepatan alir =  = 6,93 g/dt
Ø  Pengeringan 60’
1)        Kecepatan alir =   = 5,35 g/dt
2)        Kecepatan alir  =  = 7,46 g/dt
3)        Kecepatan alir =  = 3,03 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir =   = 5,28 g/dt
Ø  Pengeringan 90’
1)        Kecepatan alir =   = 6,25 g/dt
2)        Kecepatan alir =  = 8 g/dt
3)        Kecepatan alir =  = 6,71 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir =   = 7,00 g/dt
Ø  Pengeringan 120’
1)        Kecepatan alir=  = 8,70 g/dt
2)        Kecepatan alir=  = 8,33 g/dt
3)        Kecepatan alir=  = 7,69 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir =   =  8,24 g/dt
Ø  Pengeringan 1 hari
1)        Kecepatana lir =  = 6,67 g/dt
2)        Kecepatan alir =   = 6,99 g/dt
3)        Kecepatan alir =  = 7,09 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir =   = 6,92 g/dt
Ø  Pengeringan 2 hari
1)        Kecepatan alir =  = 8,13 g/dt
2)        Kecepatan alir =  = 7,58 g/dt
3)        Kecepatan alir =  = 7,69 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir  =   = 7,80 g/dt
Ø  Pengeringan 3 hari
1)        Kecepatan alir =  = 10,75 g/dt
2)        Kecepatan alir =  = 8,62 g/dt
3)        Kecepatan alir =  = 7,75 g/dt
ü  Rata-rata kecepatan alir  =   = 9,04 g/dt

*        Penentuan kecepatan air pada berbagai ukuran granul
Ø  Ukuran 12/16 mesh
1)      Kecepatan alir =  = 9,17 g/dt
2)      Kecepatan alir =  = 9,28 g/dt
3)      Kecepatan alir =  = 9,58 g/dt
Rata-rata kecepatan alir  =   = = 9,34 g/dt
Ø  Ukuran 16/20 mesh
1)      Kecepatan alir =  = 10,48 g/dt
2)      Kecepatan alir =  = 10,46 g/dt
3)      Kecepatan alir =  = 10,98 g/dt
Rata-rata kecepatan alir  =   = = 10,64 g/dt
Ø  Ukuran 20/40 mesh
1)      Kecepatan alir=  = 12,69 g/dt
2)      Kecepatan alir =  = 12,06 g/dt
3)      Kecepatan alir=   = 11,93 g/dt
Rata-rata kecepatan alir =   = = 12,23 g/dt
Ø  Ukuran 40/60 mesh
1)   Kecepatan alir =  = 14,35 g/dt
2)   Kecepatan alir =  = 14,06 g/dt
3)   Kecepatan alir =  = 13,85 g/dt
Rata-rata kecepatan alir  =   = = 14,09 g/dt
Ø  Ukuran 60/80 mesh
1)      Kecepatan ali r=  = 15,55 g/dt
2)      Kecepatan alir =  = 14,47 g/dt
3)      Kecepatan alir =  = 14,37 g/dt
Rata-rata kecepatan alir =   = = 14,80 g/dt

*        Penentuans udut diam
tan β =
Ø  Granul ukuran 12/16 mesh
1 ) tan β =  = 0,65                   2) tan β =  = 0,649               
           β = 33,02º                                              β = 33,0º
3 )  tan β =  = 0,69               Rata-rata β =
     β = 34,60º                                                     = 33,54º
Ø  Granul ukuran 16/20 mesh
1 ) tan β =  = 0,65                   2) tan β =  = 0,67               
           β = 33,02º                                                β = 33,65º
3 )  tan β =  = 0,69               Rata-rata β =
     β = 34,60º                                                     = 33,76º
Ø  Granul ukuran 20/40 mesh
1 ) tan β =  = 0,57                   2) tan β =  = 0,62               
           β = 29,68º                                                β = 31,80º
3 )  tan β =  = 0,63               Rata-rata β =
     β = 32,21º                                                    = 31,23º
Ø  Granul ukuran 40/60 mesh
1 ) tan β =  = 0,52                  2) tan β =  = 0,53               
           β = 27,47 º                                               β = 27,92º
3 )  tan β =  = 0,53               Rata-rata β =
     β = 27,92º                                                     = 27,77º
Ø  Granul ukuran 60/80 mesh
1 ) tan β =  = 0,50                  2) tan β =  = 0,55              
           β = 26,57 º                                              β = 28,81º
3 )  tan β =  = 0,53               Rata-rata β =
     β = 27,92 º                                                    = 27,76º

*        Penentuan harga TAP (%)
T (%) =  x 100%
Ø  Granul ukuran 12/16 mesh                    
T (%) =  x 100% = 5 %
Ø  Granul ukuran 16/20 mesh
T (%) =  x 100% = 4 %
Ø  Granul ukuran 20/40 mesh
T (%) =  x 100% = 4 %
Ø  Granul ukuran 40/60 mesh
T (%) =  x 100% = 4 %
Ø  Granul ukuran 60/80 mesh
T (%) =  x 100% = 3 %

*      Penentuan nilai Compresibilitas (C %)
Ø  Granul ukuran 12/16 mesh
rk=  =  = 0,54
r0 =  =  = 0,51
C = = x 100% = 5,56 %
Ø  Granul ukuran 16/20 mesh
rk=  =  = 0,56
r0 =  =  = 0,54
C = = x 100% = 3,57 %
Ø  Granul ukuran 20/40 mesh
rk=  =  = 0,57
r0 =  =  = 0,54
C = = x 100% = 5,26 %
Ø  Granul ukuran 40/60 mesh
rk=  =  = 0,58
r0 =  =  = 0,56
C = = x 100% = 3,45 %
Ø  Granul ukuran 60/80 mesh
rk=  =  = 0,61
r0 =  =  = 0,59
C = = x 100% = 3,28 %

G.      PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan lembab yang terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya dan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul. Faktor- faktor yang menentukan sifat alir serbuk atau granul adalah kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab. Pengaruh MC terhadap kecepatan alir yaitu semakin tinggi MC (basah) F2 semakin besar jadi waktu alir akan semakin lama, semakin rendah MC akan terjadi elektrostatistika. Semakin besar ukuran partikel maka sifat alir semakin baik. Semakin bulat tekstur granulnya maka sifat alir semakin baik sedangkan semakin tidak teratur bentuknya maka sifat alir semakin jelek. Semakin rapat suatu partikel, sifat alirnya semakin baik. Semakin besar porositas, kontak antar partikel semakin kecil sehingga fluiditas semakin baik. Untuk kondisi percobaan dipengaruhi oleh dinding hopper, ukuran hopper, bentuk hopper, semakin datar bentuknya, akan semakin jelek fluiditasnya, tetapi jika semakin curam bentuknya akan semakin baik fluiditasnya.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul dilakukan 3 macam uji yaitu pengamatan kecepatan alir, pengamatan sudut diam dan uji pengetapan. Pada uji pengamatan alir, pertama- tama adalah menimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran. Dituang pelan-pelan ke dalam corong ukur lewat tepi corong supaya partikel mengalir dan merata. Tutup corong di buka dan dicatat waktunya. Ayakan 12/16 mesh yang dimaksudkan adalah granul yang lolos semua dari ayakan no. 12 mesh dan yang tertampung pada ayakan no. 16 mesh yang digunakan dalam percobaan. Hasil dari percobaan adalah untuk rata- rata kecepatan alir dan rata-rata waktu alir pada ukuran granul 12/16 mesh adalah 9,34 g/dt dan 10,71 dt, untuk ukuran granul 16/20 mesh adalah 10,64 g/dt dan 9,44 dt, untuk ukuran granul 20/40 mesh adalah 12,23 g/dt dan 8,18 dt, untuk ukuran granul 40/60 mesh adalah 14,09 g/dt dan 7,10 dt serta untuk ukuran granul ukuran 60/80 mesh adalah 14,18 g/dt dan 6,77 dt. Jadi kecepatan alir dari granul dikatakan baik karena semakin kecil ukuran granul maka kecepatan alir semakin cepat.
Pada t = 30  didapatkan waktu alir yang 1 adalah 5 dt, ke 2 adalah 2,41 dt, ke 3 adalah 2,36 dt dan didapat rata – rata waktu alir sebesar 3,26 dt. Pada t = 60 dadapt waktu alir yang 1 adalah 3,74 dt, ke 2 adalah 2,68  dt, ke 3 adalah 6,61 dt, dan didapat rata – rata waktu alir sebesar 5,36 dt. Dan rata – rata waktu allir pada t 90 adalah 2,893, t 120 adalah 1,22,  t 1 hari adalah 1,45, t 2 hari adalah 1,28, dan t 3 hari adalah 1,13
Pada pengamatan sudut diam sama seperti percobaan pengamatan sifat alir di atas kemudian di ukur tingi kerucut yang terbentuk, kemudian di ukur diameter kerucut yang terbentuk dengan jangka sorong dan dilakukan replikasi sebanyak dua kali. Hasil percobaan yang diperoleh adalah untuk rata-rata tinggi kerucut, rata-rata r dan β yang jelek atau sebaliknya.
Perhitungan nilai compresibilitas (C%) dari percobaan untuk ukuran granul 12/16 adalah 5,56 %, untuk ukuran granul 16/20 adalah 3,57 %, untuk ukuran granul 20/40 adalah 5,26 %, untuk ukuran granul 40/60 adalah 3,45 %, untuk ukuran granul 60/80 adalah 3,28 %. Dari hasil compresibilitas diperoleh bahwa serbuk bisa dikatakan mempunyai sifat alir yang sangat  baik, karena memenuhi indeks C% nya yaitu 5-10 %.
didapat untuk granul ukuran 12/16 mesh adalah h rata-rata = 4,03 cm, r rata-rata = 6,07 cm, dan rata-rata β = 33,4o. Untuk granul ukuran 16/20 mesh adalah rata-rata h = 4,03 cm, r rata-rata = 6,008 cm dan rata-rata β = 33,76o. Untuk granul ukuran 20/40 mesh adalah rata-rata h = 3,8 cm, r rata-rata = 6,22 cm dan rata-rata β = 31,23o. Untuk granul ukuran 40/60 mesh adalah rata-rata h = 3,5 cm, r rata-rata = 6,65 cm dan rata-rata β = 27,77o Untuk granul ukuran 60/80 mesh adalah rata-rata h = 3,52 cm, r rata-rata = 6,675 cm dan rata-rata β = 27,760 Dan hasil percobaan granul mempunyai sifat alir yang kurang baik karena diperoleh sudut diam kurang dari 25.
Untuk uji pengetapan, pertama-tama volumenometer kosong ditara, kemudian dituangkan granul secara pelan pelan kedalam gelas ukur samapai 100 ml. Dipasang gelas ukur pada alat dan dihidupkan motor. Kemudian dicatat pada tap 5, 10, 15, 20, 25, 30. Hasil percobaan untuk ukuran granul 12/16 adalah tap 5 didapatkan T(%)= 99 %, tap 10 didapatkan T(%)= 98 %, tap 15 didapatkan T(%)= 97%, tap 20 didapatkan T(%)= 96 %, tap 25 didapatkan T(%)= 95 %, tap 30 didapatkan T(%)= 95 % dan didapatkan rata-rata T(%)= 5 %. Untuk ukuran granul 16/20 adalah tap 5 didapatkan rata-rata T(%)= 4 %. Untuk ukuran granul 20/40 didapkan rata-rata T(%)= 4 %. Untuk ukuran granul ))40/60  didapatkan rata-rata T(%)= 4 %. Untuk ukuran granul 60/80 didapatkan rata-rata T(%)= 3 %. Dari hasil T(%) yang diperoleh serbuk mempunyai serbuk alir baik karena pemampatannya kurang dari 20%. Semakin besar harga T(%), maka sifat alirnya semakin kecil.

H.      KESIMPULAN
1.             Granul dilewatkan tepi corong agar granul dapat mengalir dan merata.
2.             Serbuk mempunyai sudut diam (β) yang sangat baik karena kurang dari 25.
3.             Serbuk mempunyai T(%) baik karena pemampatannya kurang dari 20 %.
4.             Semakin besar harga T(%), maka sifat alirnya semakin jelek atau sebaliknya.
5.             Pengaruh MC terhadap kecepatan alir yaitu semakin tinggi MC (basah) F2 semakin besar jadi waktu alir akan semakin lama, semakin rendah MC akan terjadi elektrostatistika.
6.             Kecepatan alir suatu granul dipengaruhi oleh kandungan lembab (berat granul) dan waktu alirnya.
7.             Sifat alir dari granul dilihat dari index Carr’s(% Compresibilitas) menunjukkan hasil sangat baik.

I.         DAFTAR PUSTAKA
Lachman,L,Lieberman,H.A.,dan Kanig,J.L.,1989,Teori dan Praktek Farmasi Industri,Universitas Indonesia, Jakarta.
Moechtar, 1990, Farmasi Fisika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Voight,R,1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soewandhi,S.N.,Edisi 2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar