Nama :
Ekhwan Tris Wanto
NIM :
K100110176
Matakuliah : Analisis Farmasi
Pengampu : Broto Santoso, S. Farm., Apt.
Penetapan
kadar Pirazinamid menggunakan HPLC
Pirazinamid
merupakan suatu obat yang memiliki rumus kimia C5H5N3O
dengan berat molekul 123,1 g/mol. Pirazinamid mamiliki nama lain
pirazin-2-karboksamid. Pirazinamid larut dalam air dan kloroform, sedikit larut
dalam etanol 95% dan sangat sukar larut dalam eter. Poirazinamid mempunyai efek
sebagai antituberkolosis. Rumus struktur dari pirazinamid adalah sebagai
berikut:

Penetapan
dengan menggunakan HPLC merupakan salah satu pilihan dari berbagai metode yang
dapat digunakan, karena dengan menggunakan HPLC ada beberapa keunggulan,
diantaranya adalah simpel, cepat, sederhana, spesifik, dan akurat, serta
selektif. Untuk alat yang digunakan adalah instrumen HPLC merk Shumadzi dengan
spesifikasi yang dilengkapi menggunakan auto sampel, detektor UV dengan dua
softwere yang digunakan. Kolom yang digunakan adalah C8 dengan ukuran 4,6 x 250
mm, 3,5 µm. Fase gerak yang dugunakan untuk analisis pirazinamid adalah baffer
pH 4,4 dan metanol dengan rasio 80:20 v/v. Untuk optimasinya adalah sebagai
berikut:

Untuk
preparasi pada fase gerak adalah sebagi berikut, 100 ml metanol dicampur dengan
400 ml buffer sodium dihidrogen ortofosfat dalam air suling pada pH yang
disesuaikan 4,4 menggunakan asam ortodosfor. Kemudian di ultrasonik selama 20
menit dan disaring menggunakan 0,45 µm Nilon 66 (N66) dengan kertas
membran 47 mm.
Larutan
stok dibuat dengan menimbang seksama 10 mg standar, kemudian dipindahkan
kedalam labu alas bulat 100 ml. Stamdar dilarutkan dengan 50 ml fase gerak dan
dikocok. Tandai bahwa larutan stok memiliki konsentrasi 0,1% b/v. Setelah
itularutan stok disaring menggunakan 0,2 µm Nylon 66 dengan kertas membran 47
mm.
Preparasi
sampel dilakukan dengan menimbang 20 tablet pirazinamid kemudian dihitung
rata-rata tabletnya. Tablet dihaluskan dengan menggunakan mortir hingga menjadi
serbuk, kemudian di timbang 100 mg dan dipindahkan kedalam labu alas bulat.
Larutkan dengan fase garaknya kemudian di ultrasonik selama 20 menit dan
disaring menggunakan 0,2 µm Nilon 66 (N66) dengan kertas membran 47
mm.
Kondisi
kromatografi yang digunakan adalah sebagai berikut: fase gerak metanol dan
sodium dihidrogen dengan rasio 20:80 pada pH4,4, kondisi seperti inilah kondisi
yang paling optimal yang digunakan untuk penetapan pirazinamid. Flow rate diatur 1,o ml/menit dan
panjang gelombang 269 nm dengan suhu kolom 250C. Fase gerak dan
sampel di sinifikasi selama 20 menit dan disaring menggunakan 0,45 µm Nilon 66
(N66) dengan kertas membran 47 mm.
Selanjutnya
adalah pembuatan kurva baku, yaitu dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Dibuat beberapa seri konsentrasi yang diambil dari larutanb stok yang
sebelumnya telah dibuat dengan konsentrasi 0,1% b/v, yaitu dengan rentang
konsntrasi antara 20-120 µg/ml. Pembuatan seri konsentrasi dihitung dengan
menggunakan rumus C1xV1=C2xV2. Untuk membuat seri konsentrasi dibuat dengan
volume 10 ml per seri konsentrasi, artinya dari rumus tersebut hanya V2 yang
belom diketahui, oleh karena itu dicari dengan menggunakan rumus C1xV1=C2xV2. Misal, untuk membuat seri
konsentrasi 20 µg/ml adalah: 0,001 µg/ml x 10 ml = V2 x 20 µg/ml, maka V2
adalah 2 ml. 2 ml tersebut yang kemudian dilarutkan dengan pelarutnya hingga 10
ml. Setelah didapatkan seri konsentrasi kemudian dari masing-masing seri
konsentrasi diukur kadarnya dengan HPLC dengan cara menginjekkan ke dalam
instrumen HPLC sebanyak 20 µl dengan menggunakan speed injeksi, ditungu hingga
hasil keluar dari layar monitor instrumen HPLC. Ketika semua seri sudah terbaca
dan didapatkan luas dari peak areanya, hitung regresi linearnya dengan
perbandingan konsentrasi vs luas area. Ditulis dengan persamaan y=bx+a.
Setelah
dilakukan preparasi sampel dan penetapan kurva baku, kemudian sampel siap
ditetapkan kadarnya dengan menggunakan HPLC dengan cara yang sama seperti yang
dilakukan pada penetapan kurva baku, yaitu dengan menginjekkan sampel ke dalam
instrumen HPLC sebanyak 20 µl dengan menggunakan speed injeksi dan ditungu
hingga hasil muncul pada layar monitor instrumen HPLC. Kemudian dihitung
kadarnya dengan persamaan yang didapatkan dari kurva baku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar