MODUL II
SIFAT ALIR(FLUIDITAS)
A. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
kandungan lembab yang terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya.
2.
Untuk mengetahui
pengaruh ukuran partikel pada flowabilitas granul.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk
meningkatkan granulasi secara efisien, tujuan granulasi benar-benar dipahami.
Alasan granulasi yang paling umum adalah (1) agar bahan memiliki sifat alir
yang baik sehingga mesin tablet dan alat pengisi kapsul terisi dengan baik dan
dapat dipertahankan bobot tablet atau kapsul yang seragam, (2) agar kepadatan
serbuk meningkat dan (3) agar penyebaran ukuran pertikel berubah, sehingga daya
ikat pada pemampatan dapat diperbaiki.
Alat-alat
tertentu ternyata lebih sesuai daripada yang lainnya untuk membantu mengembangkan
sifat-sifat yang diinginkan dari granulasi yang sudah jadi. Menurut kebiasaan,
granulasi basah dilakukan dengan menggunakan mixer pisau sigma atau berputar
dengan kekuatan besar. Mesin produksi Janis ini dilengkapi dengan motor besar
dengan kekuatan 7 sampai 10 tenaga kuda, dan dapat dikerjakan 100 sampai 200 kg
bahan. Mixer yang dapat menggunting dengan kuat seringkali lebih efektif untuk
memampatkan serbuk-serbuk ringan, tetapi memerlukan energy dalam jumlah besar
dan mempunyai ukuran muatan yang terbatas.
Bahan-bahan
pengikat digunakan pada formulasi tablet untuk membuat serbuk-serbuk menjadi
lebih mudah ditekan dan membuat tablet yang lebih tahan pecah selama
penanganan. Beberapa ditambahkan dalam keadaan kering dan memberikan
sifat-sifat pengikatnya pada waktu kontak dengan cairan penggranulasi. Lainnya
dilarutkan atau didispersi dalam cairan formulasi. Dalam beberapa hal bahan
pengikat memberikan viskositas yang besar pada larutan penggranulasi, sehingga
pemindahan cairan dengan memompa atau menuang menjadi sulit.
(
Lachman, 1989 )
Sifat
alir serbuk
Suatu
bulk serbuk ada analoginnya dengan cairan non-Newton yang memperlihatkan aliran
plastis dan kadang-kadang aliran dilatan, pertikel-partikelnya dipengaruhi oleh
gaya tarik menarik sampai derajat bermacam-macam. Oleh karena itu serbuk dapat
mengalir bebas atau mampat. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat alir dari
serbuk, terutama yang jelas adalah ukuran partikel, bentuk, porositas, kerepatan dan pola permukaan.
Serbuk-serbuk
yang mengalir bebas dikarakteristikkan dengan dustibility kebalikan dari
stickiness. Lycopodium menunjukkan dustibility yang besar, dinyatakan
dustibilitinya 100%, talk mempunyai 37%, amylum solani 27%, arang halus 23%,
dan calomel yang diserbuk halus mempunyai dustibility relative 0,7%. Nilai-nlai
ini ada hubungannya dengan keseragaman penyebaran dari serbuk-serbuk halus (
dusting powders ) jika digunakan untuk kulit, dan stickness, suatu ukuran
kohesi partikel dari suatu serbuk yang kompak mempunyai sifat yang perlu diperhatikan
dalam aliran serbuk melalui mesin pengisi kapsul otomatik. Serbuk atau granulat
yang mengalir lemah menimbulkan banyak kesukaran pada indusyri farmasi.
Unit-unit penabletan diketahui tergantung dari beberapa sifat granul.
(
Moechtar, 1990 )
Sifat
alir
Sifat
aliran serbuk dapat diperbandingkan dengan cairan bukan Newton, yang
dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel, memalui gaya kohesi antara
pertikel dan oleh pembentukan lapisan tipis permukaan ( misalnya air ) dan
faktor-faktor lainnya. Daya lekat atau daya ikat serbuk didasari atas gaya Van
der walls antar permukaan padat, perbandingan muatan elektrostatik atau gaya
diantara lapisan teradsorbsi. Sifat alir bubuk dan granulat dapat diperbaiki
melalui penambahan bahan pelican yang mampu menurunkan gesekan antar partikel.
Granulasi,
artinya pembesaran partikel secara sintetis, yang umumnya menyebabkan
peningkatan daya mengalir atau daya luncur serbuk.
(
Voight, 1984 )
C. ALAT dan BAHAN

1.
Neraca
2.
Shieve sheker
3.
Volumenometer
4.
Corong pengukur
sifat alir lengkap dengan penutupnya
5.
Alat pengukur sudut
diam
6.
Jangka sorong
7.
Sendok tanduk
8.
Stopwatch
9.
Gelas ukur 100 ml
10.
Ayakan ukuran
12,16,20,40,60,80

1.
Granul yang dipakai
dalam percobaan 1
2.
5 macam granulatum
simplex dengan ukuran yang berbeda : 12/16;16/40;40/60; dan 60/80 mesh atau
sesuai yang diinginkan .
D. CARA KERJA SKEMATIS
1.
Untuk
mengetahui pengaruh kandungan lembab yang
terdapat dalam granul
terhadap waktu alirnya.

Dituangkan secara perlahan-lahan ke
dalam corong pengukur. (lewat tepi corong)
![]() |
Penutup corong dibuka secara
pelan-pelan, sampai granul mengalir keluar.
![]() |
Dicatat berapa lama waktu yang
diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong dengan menggunakan alat
pencatan waktu (stopwatch).

Dilakukan dengan cara yang sama seperti
pada butir 1, untuk granul yang telah dikeringkan selama 30, 60, 90, 120, 150,
180 menit, sehari, dan 3 hari.
2.
Untuk
mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul.
·
Pengamatan
kecepatan alir :
Ditimbang masing-masing 100 g granul
sesuai ukuran
![]() |
Dituang perlahan ke corong pengukur

Dibuka penutup corong perlahan, granul
dibiarkan mengalir keluar dan dicatat waktu yang diperlukan granul keluar lewat
corong
·
Pengamatan
sudut diam
Ditimbang masing-masing 100 g granul
sesuai ukuran
![]() |

Diukur tinggi kerucut (h) yang
terbentuk


Percobaan diulang tiga kali
3.
Uji
pengetapan

Dipasang gelas ukur pada alat dan motor
dihidupkan
![]() |

Dicatat berat granul (sebagai harga M)
Pembahasan
Cara Kerja :
Dalam
percobaan ada tiga tahap yang harus dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh
kandungan lembab yang
terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya, untuk
mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul, uji pengetapan.
Dengan langkah kerja :
Untuk mengetahui pengaruh
kandungan lembab yang
terdapat dalam granul terhadap waktu alirnya : Ditimbang 20 g granul basah dalam
percobaan I yang sudah diayak dengan ayakan mesh 12. Dituangkan secara
perlahan-lahan ke dalam corong pengukur. (lewat tepi corong). Penutup corong
dibuka secara pelan-pelan, sampai granul mengalir keluar. Dicatat berapa lama
waktu yang diperlukan agar semua granul keluar lewat mulut corong dengan
menggunakan alat pencatan waktu (stopwatch). Dilakukan dengan cara yang sama
seperti pada butir 1, untuk granul yang telah dikeringkan selama 30, 60, 90,
120, 150, 180 menit, sehari, dan 3 hari.
Untuk
mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas granul.
Pengamatan
kecepatan alir
: Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran. Dituang perlahan ke
corong pengukur. Dibuka penutup corong perlahan, granul dibiarkan mengalir
keluar dan dicatat waktu yang diperlukan granul keluar lewat corong. Pengamatan
sudut diam : Ditimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran. Dimasukkan
ke corong pengukur lalu penutup dibuka perlahan-lahan. Diukur tinggi kerucut
(h) yang terbentuk. Diukur diameter serbuk yang terbentuk dengan jangka sorong
(minimal 2 arah pengukuran). Percobaan diulang tiga kali.
Uji
pengetapan : Ditimbang/ditara
volumenometer kosong, kemudian granul dituang ke dalam gelas ukur sampai volume
100 ml (sebagai Vo). Dipasang gelas ukur pada alat dan motor dihidupkan. Dicatat perubahan volume setelah pengetapan (Vt) pada
tiap 5, 10, 20, 50, 80, 110, dan 130. Diteruskan sampai permukaan serbuk tidak
turun lagi (volume sudah konstan dan dicatat sebagai Vk). Dicatat berat granul
(sebagai harga M)
E. HASIL PERCOBAAN
MODUL
II : SIFAT ALIR (FLUIDITAS)
A.
Data Percobaan
1.
Untuk mengetahui pengaruh
lembab (MC) yang terdapat dalam granul terhadap waktu alir
a)
Penimbangan Bahan :
Bahan
|
Penimbangan
|
Granulatum Simplex
|
20,0 gram
|
b)
Hasil Percobaan :
No
|
Perlakuan
|
MC
|
Waktu Alir (dt)
|
Kecepatan Alir (g/dt)
|
||||||
1
|
2
|
3
|
Rerata
|
1
|
2
|
3
|
Rerata
|
|||
1
|
Pengeringan 30
|
|
5
|
2,41
|
2,36
|
3,26
|
4
|
8,30
|
8,47
|
6,93
|
2
|
Pengeringan 60
|
|
3,74
|
2,68
|
6,61
|
4,36
|
5,35
|
7,46
|
3,03
|
5,28
|
3
|
Pengeringan 90
|
|
3,20
|
2,50
|
2,98
|
2,89
|
6,25
|
8
|
6,71
|
7,0
|
4
|
Pengeringan 120
|
|
1,15
|
1,20
|
1,30
|
1,22
|
8,70
|
8,33
|
7,69
|
8,24
|
5
|
Pengeringan 150
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Pengeringan 180
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pengeringan 210
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pengeringan 1 hari
|
|
1,50
|
1,43
|
1,41
|
1,45
|
6,67
|
6,99
|
7,09
|
6,92
|
9
|
Pengeringan 2 hari
|
|
1,23
|
1,32
|
1,30
|
1,28
|
8,13
|
7,58
|
7,69
|
7,80
|
10
|
Pengeringan 3 hari
|
|
0,93
|
1,16
|
1,29
|
1,13
|
10,75
|
8,62
|
7,75
|
9,04
|
2.
Untuk mengetahui pengaruh
ukuran partikel pada flowabilitas granul
Ø UJI
KECEPATAN ALIR
A.
Penimbangan bahan :
Bahan
|
Penimbangan
|
Granul
ukuran 12/16 mesh
|
100
g
|
Granull
ukuran 16/20 mesh
|
100
g
|
Granul
ukuran 20/40 mesh
|
100
g
|
Granul
ukuran 40/60 mesh
|
100
g
|
Granul
ukuran 60/80 mesh
|
100
g
|
Lainnya
|
-
g
|
B.
Hasil Percobaan
n No
|
Ukuran Granul Mesh
|
Waktu Alir (dt)
|
Kecepatan alir (g/dt)
|
||||||
1
|
2
|
3
|
Rerata
|
1
|
2
|
3
|
Rerata
|
||
1
|
12/16
|
10,91
|
10,78
|
10,44
|
10,71
|
9,17
|
9,28
|
9,58
|
9,34
|
2
|
16/20
|
09,54
|
09,56
|
09,11
|
09,44
|
10,48
|
10,46
|
10,98
|
10,64
|
3
|
20/40
|
07,88
|
08,29
|
08,38
|
08,18
|
12,69
|
12,06
|
11,93
|
12,23
|
4
|
40/60
|
06,97
|
07,11
|
07,22
|
07,10
|
14,35
|
14,06
|
13,85
|
14,09
|
5
|
60/80
|
06,43
|
06,91
|
06,96
|
06,77
|
15,55
|
14,47
|
14,37
|
14,80
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ø PENGAMATAN
SUDUT DIAM :
A.
Hasil percobaan
Bahan
|
Replikasi
|
Tinggi
Kerucut (h) cm
|
Diameter
unggun granul
|
tgβ
|
Sudut
diam (β)°
|
|
d
|
r
|
|||||
Granul
ukuran 12/16
|
1
|
3,9
|
11,91
|
5,96
|
0,65
|
33.02
|
2
|
4,0
|
12,32
|
6,16
|
0,649
|
33,0
|
|
3
|
4,2
|
12,21
|
6,10
|
0,69
|
34,6
|
|
Rerata
|
4,03
|
12,146
|
6,07
|
-
|
33,54
|
|
Granul
ukuran 16/20
|
1
|
3,9
|
11,94
|
5,97
|
0,65
|
33,02
|
2
|
4,0
|
12,01
|
6,01
|
0,67
|
33,65
|
|
3
|
4,2
|
12,10
|
6,05
|
0,69
|
34,60
|
|
Rerata
|
4,03
|
12,017
|
6,008
|
-
|
333,76
|
|
Granul
ukuran 20/40
|
1
|
3,6
|
12,57
|
6,29
|
0,57
|
29,68
|
2
|
3,9
|
12,5
|
6,25
|
0,62
|
31,80
|
|
3
|
3,9
|
12,435
|
6,22
|
0,62
|
32,21
|
|
Rerata
|
3,8
|
12,50
|
6,25
|
-
|
31,23
|
|
Granul
ukuran 40/60
|
1
|
3,5
|
13,46
|
6,72
|
0,52
|
27,47
|
2
|
3,5
|
13,24
|
6,62
|
0,53
|
27,92
|
|
3
|
3,5
|
13,21
|
6,61
|
0,53
|
27,92
|
|
Reratan
|
3,5
|
13,30
|
6,65
|
-
|
27,77
|
|
Granul
ukuran 60/80
|
1
|
3,4
|
13,55
|
6,78
|
0,50
|
26,57
|
2
|
3,65
|
13,23
|
6,63
|
0,55
|
28,81
|
|
3
|
3,5
|
13,24
|
6,62
|
0,53
|
27,92
|
|
Reratan
|
3,52
|
13,25
|
6,675
|
-
|
27,76
|
Ø UJI
PENGETAPAN
A.
Penimbangan Bahan :
Bahan
|
Penimbangan
|
Granul
ukuran 12/16 mesh
|
51,0
g
|
Granull
ukuran 16/20 mesh
|
53,6
g
|
Granul
ukuran 20/40 mesh
|
54,4
g
|
Granul
ukuran 40/60 mesh
|
55,6
g
|
Granul
ukuran 60/80 mesh
|
58,9
g
|
Lainnya
|
-
g
|
Keterangan M adalah penimbangan dari 100 mL
granul pada uji pengetapan, bukan sama dengan 100 g.
B.
Hasil Percobaan
No
|
Ukuran
Granul (mesh)
|
Vo
|
Jumlah Tab / tinggi Permukaan granul
|
T
(%)
|
|||||||||||||||
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
30
|
35
|
40
|
45
|
50
|
55
|
60
|
80
|
110
|
Vk
|
|
||||
1
|
12/16
|
100
|
99
|
98
|
97
|
96
|
96
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
95
|
5
|
|
2
|
16/20
|
100
|
99
|
98
|
97
|
97
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
4
|
|
3
|
20/40
|
100
|
98
|
97
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
4
|
|
4
|
40/60
|
100
|
98
|
97
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
96
|
4
|
|
5
|
60/80
|
100
|
98
|
98
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
97
|
3
|
|
Nilai
kompresibilitas
N0 No
|
Ukuran Granul
|
Vo
|
M
|
Vk
|
Rk
|
Ro
|
C%
|
1
|
12/16
|
100
|
51
|
95
|
0,54
|
0,51
|
5,56
|
2
|
16/20
|
100
|
53,6
|
96
|
0,56
|
0,54
|
3,57
|
3
|
20/40
|
100
|
54,4
|
96
|
0,57
|
0,54
|
5,26
|
4
|
40/60
|
100
|
55,6
|
96
|
0,58
|
0,56
|
3,45
|
5
|
60/80
|
100
|
58,9
|
97
|
0,61
|
0,59
|
3,28
|
F.
PERHITUNGAN

·
Pengeringan 30’
Berat
petri + granul kering : 119,6 g
Berat petri : 96,0
g
Berat
granul kering :
23,6 g
MC
30=
x 100 %

=
x 100 %

= 17,41 %
·
Pengeringan 60’
Berat petri + granul kering : 90,6 g
Berat
petri : 66,8 g
Berat
granul kering : 23,8 g
MC
60=
x 100 %

=
x 100 %

= 18,41 %
·
Pengeringan 90’
Berat
petri + granul kering : 89,5 g
Berat petri : 67,8 g
Berat
granul kering : 21,7 g
MC
90=
x 100 %

=
x 100
%

= 7,96 %
·
Pengeringan
120’
Berat
petri + granul kering : 102,39 g
Berat petri : 80,89 g
Berat
granul kering : 21,5 g
MC
120=
x 100 %

=
x 100 %

= 6,97 %
·
Pengeringan
1 hari
Berat
petri + granul kering : 88,5 g
Berat petri : 67,8 g
Berat
granul kering : 20,7 g
MC 1
hari=
x 100 %

=
x 100 %

= 2,99 %
·
Pengeringan
2 hari
Berat
petri + granul kering : 116,5 g
Berat
petri : 96,0
g
Berat
granul kering : 20,5
g
MC
2 hari=
x 100 %

=
x 100 %

= 1,99 %
·
Pengeringan 3 hari
Berat petri + granul kering : 86,9 g
Berat petri : 66,8 g
Berat
granul kering : 20,1
g
MC
3 hari=
x 100 %

=
x 100 % = 0 %


Kecepatan alir = 

Ø Pengeringan 30’
1)
Kecepatan
alir=
= 4 g/dt

2)
Kecepatan
alir=
= 8,30 g/dt

3)
Kecepatan
alir=
= 8,47 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 6,93 g/dt

Ø Pengeringan 60’
1)
Kecepatan
alir =
= 5,35 g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 7,46 g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 3,03 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 5,28 g/dt

Ø Pengeringan 90’
1)
Kecepatan
alir =
= 6,25 g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 8 g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 6,71 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 7,00 g/dt

Ø Pengeringan 120’
1)
Kecepatan
alir=
= 8,70 g/dt

2)
Kecepatan
alir=
= 8,33 g/dt

3)
Kecepatan
alir=
= 7,69 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 8,24 g/dt

Ø Pengeringan 1 hari
1)
Kecepatana
lir =
= 6,67 g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 6,99 g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 7,09 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 6,92 g/dt

Ø Pengeringan 2 hari
1)
Kecepatan
alir =
= 8,13 g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 7,58 g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 7,69 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 7,80 g/dt

Ø Pengeringan 3 hari
1)
Kecepatan
alir =
= 10,75 g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 8,62 g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 7,75 g/dt

ü Rata-rata kecepatan alir =
= 9,04 g/dt


Ø Ukuran 12/16 mesh
1)
Kecepatan
alir =
= 9,17
g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 9,28
g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 9,58
g/dt

Rata-rata
kecepatan alir =
= =
9,34 g/dt

Ø Ukuran 16/20 mesh
1)
Kecepatan
alir =
= 10,48
g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 10,46
g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 10,98
g/dt

Rata-rata kecepatan alir =
= =
10,64 g/dt

Ø Ukuran 20/40 mesh
1)
Kecepatan
alir=
= 12,69
g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 12,06
g/dt

3)
Kecepatan
alir=
= 11,93
g/dt

Rata-rata kecepatan alir =
= =
12,23 g/dt

Ø Ukuran 40/60 mesh
1)
Kecepatan
alir =
= 14,35
g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 14,06
g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 13,85
g/dt

Rata-rata
kecepatan alir =
= =
14,09 g/dt

Ø Ukuran 60/80 mesh
1)
Kecepatan
ali r=
= 15,55
g/dt

2)
Kecepatan
alir =
= 14,47
g/dt

3)
Kecepatan
alir =
= 14,37
g/dt

Rata-rata
kecepatan alir =
= =
14,80 g/dt


tan β = 

Ø Granul ukuran 12/16 mesh
1 ) tan β =
= 0,65 2) tan β =
= 0,649


β = 33,02º β
= 33,0º
3 )
tan β =
= 0,69 Rata-rata β = 


β = 34,60º
= 33,54º
Ø Granul ukuran 16/20 mesh
1 ) tan β =
= 0,65 2) tan β =
= 0,67


β = 33,02º
β = 33,65º
3 )
tan β =
= 0,69 Rata-rata β = 


β = 34,60º = 33,76º
Ø Granul ukuran 20/40 mesh
1
) tan β =
= 0,57 2) tan β =
= 0,62


β = 29,68º
β = 31,80º
3
) tan β =
= 0,63 Rata-rata β = 


β = 32,21º
= 31,23º
Ø Granul ukuran 40/60 mesh
1
) tan β =
= 0,52 2) tan β =
= 0,53


β = 27,47 º
β = 27,92º
3
) tan β =
= 0,53 Rata-rata β = 


β = 27,92º
= 27,77º
Ø Granul ukuran 60/80 mesh
1
) tan β =
= 0,50 2) tan β =
= 0,55


β = 26,57 º β
= 28,81º
3
) tan β =
= 0,53 Rata-rata β = 


β = 27,92 º
= 27,76º

T
(%) =
x 100%

Ø Granul ukuran 12/16 mesh
T
(%) =
x 100% = 5 %

Ø Granul ukuran 16/20 mesh
T
(%) =
x 100% = 4 %

Ø Granul ukuran 20/40 mesh
T
(%) =
x 100% = 4 %

Ø Granul ukuran 40/60 mesh
T
(%) =
x 100% = 4 %

Ø Granul ukuran 60/80 mesh
T
(%) =
x 100% = 3 %


Ø Granul ukuran 12/16 mesh
rk=
=
= 0,54


r0 =
=
= 0,51


C =
=
x 100% = 5,56 %


Ø Granul ukuran 16/20 mesh
rk=
=
= 0,56


r0 =
=
= 0,54


C =
=
x 100% = 3,57 %


Ø Granul ukuran 20/40 mesh
rk=
=
= 0,57


r0 =
=
= 0,54


C =
=
x 100% = 5,26 %


Ø Granul ukuran 40/60 mesh
rk=
=
= 0,58


r0 =
=
= 0,56


C =
=
x 100% = 3,45 %


Ø Granul ukuran 60/80 mesh
rk=
=
= 0,61


r0 =
=
= 0,59


C =
=
x 100% = 3,28 %


G.
PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kandungan lembab yang terdapat dalam granul terhadap
waktu alirnya dan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel pada fluiditas
granul. Faktor- faktor yang menentukan sifat alir serbuk atau granul adalah
kerapatan jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan
dan kandungan lembab. Pengaruh MC terhadap kecepatan alir yaitu semakin tinggi
MC (basah) F2 semakin besar jadi waktu alir akan semakin lama, semakin rendah
MC akan terjadi elektrostatistika. Semakin besar ukuran partikel maka sifat
alir semakin baik. Semakin bulat tekstur granulnya maka sifat alir semakin baik
sedangkan semakin tidak teratur bentuknya maka sifat alir semakin jelek.
Semakin rapat suatu partikel, sifat alirnya semakin baik. Semakin besar
porositas, kontak antar partikel semakin kecil sehingga fluiditas semakin baik.
Untuk kondisi percobaan dipengaruhi oleh dinding hopper, ukuran hopper, bentuk
hopper, semakin datar bentuknya, akan semakin jelek fluiditasnya, tetapi jika
semakin curam bentuknya akan semakin baik fluiditasnya.
Untuk mengetahui pengaruh
ukuran partikel pada fluiditas granul dilakukan 3 macam uji yaitu pengamatan
kecepatan alir, pengamatan sudut diam dan uji pengetapan. Pada uji pengamatan
alir, pertama- tama adalah menimbang masing-masing 100 g granul sesuai ukuran.
Dituang pelan-pelan ke dalam corong ukur lewat tepi corong supaya partikel
mengalir dan merata. Tutup corong di buka dan dicatat waktunya. Ayakan 12/16
mesh yang dimaksudkan adalah granul yang lolos semua dari ayakan no. 12 mesh
dan yang tertampung pada ayakan no. 16 mesh yang digunakan dalam percobaan.
Hasil dari percobaan adalah untuk rata- rata kecepatan alir dan rata-rata waktu
alir pada ukuran granul 12/16 mesh adalah 9,34 g/dt dan 10,71 dt, untuk ukuran
granul 16/20 mesh adalah 10,64 g/dt dan 9,44 dt, untuk ukuran granul 20/40 mesh
adalah 12,23 g/dt dan 8,18 dt, untuk ukuran granul 40/60 mesh adalah 14,09 g/dt
dan 7,10 dt serta untuk ukuran granul ukuran 60/80 mesh adalah 14,18 g/dt dan
6,77 dt. Jadi kecepatan alir dari granul dikatakan baik karena semakin kecil
ukuran granul maka kecepatan alir semakin cepat.
Pada t = 30 didapatkan waktu alir yang 1 adalah 5 dt, ke
2 adalah 2,41 dt, ke 3 adalah 2,36 dt dan didapat rata – rata waktu alir
sebesar 3,26 dt. Pada t = 60 dadapt waktu alir yang 1 adalah 3,74 dt, ke 2
adalah 2,68 dt, ke 3 adalah 6,61 dt, dan
didapat rata – rata waktu alir sebesar 5,36 dt. Dan rata – rata waktu allir
pada t 90 adalah 2,893, t 120 adalah 1,22,
t 1 hari adalah 1,45, t 2 hari adalah 1,28, dan t 3 hari adalah 1,13
Pada pengamatan sudut diam
sama seperti percobaan pengamatan sifat alir di atas kemudian di ukur tingi
kerucut yang terbentuk, kemudian di ukur diameter kerucut yang terbentuk dengan
jangka sorong dan dilakukan replikasi sebanyak dua kali. Hasil percobaan yang
diperoleh adalah untuk rata-rata tinggi kerucut, rata-rata r dan β yang jelek
atau sebaliknya.
Perhitungan nilai
compresibilitas (C%) dari percobaan untuk ukuran granul 12/16 adalah 5,56 %,
untuk ukuran granul 16/20 adalah 3,57 %, untuk ukuran granul 20/40 adalah 5,26
%, untuk ukuran granul 40/60 adalah 3,45 %, untuk ukuran granul 60/80 adalah
3,28 %. Dari hasil compresibilitas diperoleh bahwa serbuk bisa dikatakan
mempunyai sifat alir yang sangat baik,
karena memenuhi indeks C% nya yaitu 5-10 %.
didapat untuk granul
ukuran 12/16 mesh adalah h rata-rata = 4,03 cm, r rata-rata = 6,07 cm, dan
rata-rata β = 33,4o. Untuk granul ukuran 16/20 mesh adalah rata-rata
h = 4,03 cm, r rata-rata = 6,008 cm dan rata-rata β = 33,76o. Untuk
granul ukuran 20/40 mesh adalah rata-rata h = 3,8 cm, r rata-rata = 6,22 cm dan
rata-rata β = 31,23o. Untuk granul ukuran 40/60 mesh adalah
rata-rata h = 3,5 cm, r rata-rata = 6,65 cm dan rata-rata β = 27,77o
Untuk granul ukuran 60/80 mesh adalah rata-rata h = 3,52 cm, r rata-rata =
6,675 cm dan rata-rata β = 27,760 Dan hasil percobaan granul mempunyai sifat alir yang kurang baik karena
diperoleh sudut diam kurang dari 25.
Untuk uji pengetapan,
pertama-tama volumenometer kosong ditara, kemudian dituangkan granul secara
pelan pelan kedalam gelas ukur samapai 100 ml. Dipasang gelas ukur pada alat
dan dihidupkan motor. Kemudian dicatat pada tap 5, 10, 15, 20, 25, 30. Hasil
percobaan untuk ukuran granul 12/16 adalah tap 5 didapatkan T(%)= 99 %, tap 10
didapatkan T(%)= 98 %, tap 15 didapatkan T(%)= 97%, tap 20 didapatkan T(%)= 96
%, tap 25 didapatkan T(%)= 95 %, tap 30 didapatkan T(%)= 95 % dan didapatkan
rata-rata T(%)= 5 %. Untuk ukuran granul 16/20 adalah tap 5 didapatkan
rata-rata T(%)= 4 %. Untuk ukuran granul 20/40 didapkan rata-rata T(%)= 4 %.
Untuk ukuran granul ))40/60 didapatkan
rata-rata T(%)= 4 %. Untuk ukuran granul 60/80 didapatkan rata-rata T(%)= 3 %.
Dari hasil T(%) yang diperoleh serbuk mempunyai serbuk alir baik karena
pemampatannya kurang dari 20%. Semakin besar harga T(%), maka sifat alirnya
semakin kecil.
H. KESIMPULAN
1.
Granul dilewatkan tepi
corong agar granul dapat mengalir dan merata.
2.
Serbuk mempunyai sudut
diam (β) yang sangat baik karena kurang dari 25.
3.
Serbuk mempunyai T(%) baik
karena pemampatannya kurang dari 20 %.
4.
Semakin besar harga T(%),
maka sifat alirnya semakin jelek atau sebaliknya.
5.
Pengaruh MC terhadap
kecepatan alir yaitu semakin tinggi MC (basah) F2 semakin besar jadi waktu alir
akan semakin lama, semakin rendah MC akan terjadi elektrostatistika.
6.
Kecepatan alir suatu
granul dipengaruhi oleh kandungan lembab (berat granul) dan waktu alirnya.
7.
Sifat alir dari granul dilihat dari index
Carr’s(% Compresibilitas) menunjukkan hasil sangat baik.
I.
DAFTAR PUSTAKA
Lachman,L,Lieberman,H.A.,dan Kanig,J.L.,1989,Teori dan Praktek Farmasi Industri,Universitas
Indonesia, Jakarta.
Moechtar, 1990, Farmasi Fisika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Voight,R,1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh
Soewandhi,S.N.,Edisi 2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.