GRANULASI
ALAT
BAHAN
a. Alat




b. Bahan



CARA
KERJA
Ditimbang piring petri
kosong (wadah dan tutupnya)
Ditimbang laktosa dan amilum
manihot masing-masing seberat 100 g
Dimasukkan kedalam
mikser dan dicampur selama 5 menit
Dibuat mucilage amilum
7,5 % sebanyak 100 mL
Ditambahkan pada
campura (2) sedikit demi sedikit sebanyak 30 mL
Dicampur homogeny
sampai terbentuk massa granul, kemudian diayak menggunakan ayakan no.12 mesh.
Dicatat volume mucilage amilum yang digunakan.
Ditimbang granul basah
25 g, sebanyak 6 kali, dan dimasukkan masing-masing ke dalam piring petri.
Masukkan 6 piring petri
ke dalam alamari pengering,dibuka tutupnya dan dikeringkan paada suhu 60°C
Setelah waktu tertentu,
keluarkan sebuah piring petri dari almari pengering dalam keadaan tertutup,
didinginkan dan ditimbang. Waktu pengeringan : 30, 60, 90, 120, 150, 180,
sehari dan 3 hari.
Dibiarkan 3 piring petri
dalam lemari pengering dan lanjutkan pengeringan sampai 3 hari.
Ditimbang berat granul
setelah pengeringan 3 hari (bobot konstan), dan cata sebagai berat granul
kering.
Pembahasan Cara Kerja
Ditimbang
piring petri kosong (wadah dan tutupnya). Ditimbang laktosa dan amilum manihot
masing-masing seberat 100 g. Dimasukkan kedalam mikser dan dicampur selama 5
menit. Dibuat mucilago amilum 7,5 % sebanyak 100 mL. Ditambahkan pada campura
(2) sedikit demi sedikit sebanyak 30 mL. Dicampur homogen sampai terbentuk
massa granul, kemudian diayak menggunakan ayakan no.12 mesh. Dicatat volume
mucilage amilum yang digunakan. Ditimbang granul basah 25 g, sebanyak 6 kali,
dan dimasukkan masing-masing ke dalam piring petri. Masukkan 6 piring petri ke
dalam alamari pengering,dibuka tutupnya dan dikeringkan paada suhu 60°C.
Setelah waktu tertentu, keluarkan sebuah piring petri dari almari pengering
dalam keadaan tertutup, didinginkan dan ditimbang. Waktu pengeringan : 30, 60,
90, 120, 150, 180, sehari dan 3 hari. Dibiarkan 3 piring petri dalam lemari
pengering dan lanjutkan pengeringan sampai 3 hari. Ditimbang berat granul
setelah pengeringan 3 hari (bobot konstan), dan cata sebagai berat granul
kering.
HASIL
PERCOBAAN
MODUL
1 : KURVA LAJU PENGERINGAN
Data Percobaan :
a)
Penimbanagn bahan :
Laktosa : 100 g
Amilum manihot : 100 g
|
Catatan penimbangan :
Laktosa : kertas =3,934
Kertas + zat = 103,9748 -
Zat = 100,06
Amilum manihot
Kertas = 2,5036
Kertas
+zat = 102,543
Zat = 100,043
Amilum murcilago
Kertas = 2,1883
Kertas+zat = 9,7614
Zat = 7,54
|
Pembuatan amilum murcilago (7,5 %)
Amilum = 7,5 g
Air = 100 m L
|
Volume murcilago amilum (7,5 % ) yang ditambahkan dalam pembuatan
granulatum simplex adalah 70 mL
|
b)
Hasil percobaan :
Penimbangan
|
Waktu pengeringan pada suhu
60° C
|
||||||||||
15
|
30
|
60
|
90
|
120
|
150
|
180
|
210
|
1 hari
|
2 hari
|
3 hari
|
|
Berat piring petri kosong
(wadah + tutup ) (g)
|
-
|
96,0
|
66,8
|
67,8
|
80,89
|
85,6
|
79,2
|
|
67,8
|
96,0
|
66,8
|
Berat piring petri dangranul
basah (g)
|
-
|
121,0
|
91,8
|
92,8
|
105,89
|
110,6
|
104,2
|
|
92,8
|
121,0
|
91,8
|
Berat piring petri + berat
granul setelah pengeringan (g)
|
-
|
119.6
|
90,6
|
89,5
|
92,4
|
|
|
|
88,5
|
116,5
|
86,9
|
Berat granul basah (g)
|
-
|
25
|
25
|
25
|
25
|
|
|
|
25
|
25
|
25
|
Berat granul kering
|
-
|
23,6
|
23,8
|
21,7
|
21,5
|
|
|
|
30,7
|
20,5
|
20,1
|
MC
|
-
|
17,41
|
18,41
|
5,32
|
6,51
|
|
|
|
2,99
|
1,99
|
0
|
Catatan
|
|
,
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PERHITUNGAN

· Pengeringan 30’
Berat petri + granul kering : 119,6 g
Berat
petri
: 96,0 g
Berat granul kering : 23,6
g
MC 30=
x 100 %

=
x 100 %

= 17,41 %
· Pengeringan 60’
Berat
petri + granul kering : 90,6 g
Berat petri : 66,8 g
Berat granul kering : 23,8 g
MC 60=
x 100 %

=
x 100 %

= 18,41 %
· Pengeringan 90’
Berat petri + granul kering : 89,5 g
Berat
petri
: 67,8 g
Berat granul kering : 21,7 g
MC 90=
x 100 %

=
x 100 %

= 7,96 %
· Pengeringan
120’
Berat petri + granul kering :
102,39 g
Berat
petri
: 80,89 g
Berat granul kering : 21,5 g
MC 120=
x 100 %

=
x 100 %

= 6,97 %
· Pengeringan
1 hari
Berat petri + granul kering : 88,5 g
Berat
petri
: 67,8 g
Berat granul kering : 20,7 g
MC 1 hari=
x 100 %

=
x 100 %

= 2,99 %
· Pengeringan
2 hari
Berat petri + granul kering : 116,5 g
Berat petri : 96,0
g
Berat granul kering :
20,5 g
MC 2 hari=
x 100 %

=
x 100 %

= 1,99 %
· Pengeringan 3 hari
Berat
petri + granul kering : 86,9 g
Berat
petri
: 66,8 g
Berat granul kering :
20,1 g
MC 3 hari=
x 100 %

=
x 100 %

= 0 %

Kecepatan alir = 

Ø
Pengeringan 30’
1)
Kecepatan alir=
= 4 g/dt

2)
Kecepatan alir=
= 8,30 g/dt

3)
Kecepatan alir=
= 8,47 g/dt

ü
Rata-rata kecepatan
alir =
= 6,93 g/dt

Ø
Pengeringan 60’
1)
Kecepatan alir =
= 5,35 g/dt

2)
Kecepatan alir =
= 7,46 g/dt

3)
Kecepatan alir =
= 3,03 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 5,28 g/dt

Ø
Pengeringan 90’
1)
Kecepatan alir =
= 6,25 g/dt

2)
Kecepatan alir =
= 8 g/dt

3)
Kecepatan alir =
= 6,71 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 7,00 g/dt

Ø
Pengeringan 120’
1)
Kecepatan alir=
= 8,70 g/dt

2)
Kecepatan alir=
= 8,33 g/dt

3)
Kecepatan alir=
= 7,69 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 8,24
g/dt

Ø
Pengeringan 1 hari
1)
Kecepatana lir =
= 6,67 g/dt

2)
Kecepatan alir =
= 6,99 g/dt

3)
Kecepatan alir =
= 7,09 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 6,92 g/dt

Ø
Pengeringan 2 hari
1)
Kecepatan alir =
= 8,13 g/dt

2)
Kecepatan alir =
= 7,58 g/dt

3)
Kecepatan alir =
= 7,69 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 7,80 g/dt

Ø
Pengeringan 3 hari
1) Kecepatan
alir =
= 10,75 g/dt

2) Kecepatan
alir =
= 8,62 g/dt

3) Kecepatan
alir =
= 7,75 g/dt

ü Rata-rata
kecepatan alir =
= 9,04 g/dt

PEMBAHASAN
Pada
percobaan ini bertujuan untuk mengetahui proses perubahan kandungan air dalam
granul akibat perlakuan panas selama proses pengeringan. Dalam percobaan ini,
metode yang digunakan adalah granulasi basah (wet granulation) yang terlebih
dahulu dilakukan dengan mencapur bahan obat dengan bahan pengisi kemudian
ditambah bahan pengikat sampai terjadi massa granul yang baik.
Pada proses pengeringan berlangsung
perpindahan panas dan perpindahan massa. Panas berasal dari ruangan almari
pengering dan masuk dalam partikel granul. Sedangkan perpindahan massa berupa
difusi air dari dalamm granul ke permukaan, untuk kemudian berubah menjadi uap
air dan lepas mengikuti aliran udara kering.
Pengeringan granul pada proses pembuatan
tablet secara granulasi basah sangatlah penting karena nantinya berhubungan
dengan sifat alir granul dalam proses pengempaan tablet. Salah satu factor yang
menentukan sifat alir granul adalah kandungan lembab granul. Pada kondisi
kandungan lembab yang tinggi, ikatan antar partikel akan lebih kuat karena luas
kontak antar serbuk naik. Apabila gaya tarik antar partikel granul akan semakin
sulit mengalir, sehingga apabila kandungan lembab pada partikel granul
berlebihan , akan memepengaruhi sifat
alir granul. Apabila sifat alir garanul
jelek, maka keseragaman bobot tablet tidak akan tercapai, dan akan
berimbas pada keseragaman kadar obat yang tidak tercapai pula. Tujuan lainnya
adalah melindungi obat dari degradasi. Karena kecepatan degradasi obat akan
bertambah cepat bila dalam material terdapat kandungan air. Itulah sebabnya
mengapa proses pengeringan sangatlah penting.
Bahan – bahan yang digunakan adalah zat aktif
laktosa 100 gr, amilum manihot 100 g, dan amilum 7,5 % yang di buat dengan
menambah air 100 mL pada amilum sebanyak
7,5 gr. Dipanaskan sampai terbentuk massa yang kental dan bening, lalu
didinginkan. Mucilago amilum disini sebagai pengikat supaya didapatkan tablet
yang tidak mudah retak dan pecah. Mucilago juga berfungsi untuk membentuk
jembatan cair datar partikel. Daya rentang dan ikatan partikel akan meningkat
bila mucilago yang ditambah meningkat.
Mucilago yang telah ada ditambahkan pada
campuran laktosa dan amilum manihot sampai homogen. Penambahan mucilago sedikit
demi sedikit sehingga terbentuk massa granul yang baik (bila dikepal kemudian
dipecah tidak akan kepyar). Kemudian granul itu ayak dengan ayakan no.12 pada
percobaan ini dibutuhkan 70 mL mucilago amilum 10 % untuk membuat massa granul
yang baik.
Granul tersebut dibagi dalam 6 petri dan
masing – masing diberi granul dengan bobot yang sama yaitu 25 gram. Kemudian
dikeringkan pada almari pengering selama 30’, 60’, 90’, 120’
150’,180’,210’,240’, 1 hari, dan 3 hari. Pada saat proses pengeringan
berlangsung terjadi pemindahan panas yang berasal dari ruangan almari pengering
yang masuk kedalam almari granul dan perpindahan massa yang berupa difusi air
dari dalam granul ke permukaan, yang kemudian berubah menjadi uap dan lepas
mengikuti aliran udara kering.
Dalam
pembuatan kurva laju pengeringan harus dalam kondisi yang sama sehingga
nantinya dapat diamati proses yang terjadi dan lebih mudah untuk
diperbandingkan walaupun nantinya perlakuan tiap cawan petri berbeda. Pada saat
proses pengeringan tutup cawan dibuka agar granul cepat kering. Ketebalan
granul juga memepengaruhi. Semakin tipis dan rata granul yang dimasukkan dalam
cawan petri, maka luas permukaan akan semakin beesar untuk mendapatkan panas
dan proses pengeringan akan berjalan lebih merata dan cepat. Granul dengan
waktu pengeringan 3 hari digunakan sebagai bobot konstan dan dicatat sebagai
berat granul kering.
Setelah waktu yang ditentukan sudah tercapai,
granul ditimbang dan ditentukan waktu alirnya. Waktu alir suatu serbuk atau
granul dapat diketahui dengan menimbang granul sebanyak 20 gram dan dimasukkan
ke dalam corong melalui dinding corong, lalu di buka penutup bawahnya kemudian
dicatat waktu alirnya.
Hasil percobaan ini didapatkan harga waktu
alir dan kecepatan alir. Pada t 30 adalah 3,26, t 60 adalah 4,34, t 90 adalah
2,89, t120 adalah 1,22, t 1 hari adalah 1,45, t2 hari adalah 1,28, dan t 3 hari
adalah 1,13
Dari
hasil perhitungan MC dapat dikatakan bahwa
semakin lama waktu pengeringan semkin kecil harga MCnya. Setelah
diketahui MCnya kemudian dibuat kurva laju pengeringan yang dibagi menjadi 5
bagian sesuai dengan tahap proses yang terjadi selama proses pengeringan yaitu
tahap awal yang terjadi pada t = 30’ adalah 17,41 %, t = 60’ adalah 18,41 %, t
= 90’ adalah 7,96 %, t = 120’ adalah 6,97 %, t = 1 hari adalah 2,99 %, t = 2 hari adalah 1,99
%, dan t = 3 hari adalah 0 %
Pada percobaan kami dapat disimpulkan bahwa
semakin lama waktu pengeringan maka semakin kecil kandungan lembab yang
terdapat dalam granul.
KESIMPULAN
1.
Granulasi yang
digunakan adalah granulasi basah.
2.
Terjadi perpindahan
panas dan perpindahan massa selama proses pengeringan.
3.
Semakin lama waktu
pengeringan, semakin …… harga MC dan kandungan air dalam granul.
4.
Harga MC dari hasil
percobaan: t = 30’ adalah 17,41 %, t = 60’ adalah 18,41 %, t = 90’ adalah 7,96
%, t = 120’ adalah 6,97 %, t = 1 hari
adalah 2,99 %, t = 2 hari adalah 1,99 %, dan t = 3 hari adalah 0 %.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar